Ancaman kelangkaan pasokan semikonduktor kembali mengintai industri otomotif Indonesia. Hal ini menyusul kabar bahwa China menghentikan ekspor gallium dan germanium sebagai bahan baku semikonduktor mulai 1 Agustus 2023.
Dilansir dari Reuters, China telah mengumumkan pembatasan ekspor 8 produk gallium dan 6 produk germanium sejak awal Juli lalu dengan alasan keamanan nasional. Kebijakan ini akhrnya mulai berlaku pada Selasa (1/8) lalu dan membuat para pedagang harus bersiap menghadapi penurunan pasokan pada Agustus dan September.
Menanggapi isu tersebut, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, pihaknya akan terus memonitor perkembangan kondisi pasar untuk menyesuaikan strategi Honda dalam menjaga kemampuan produksinya. HPM pun mengklaim saat ini pasokan komponen mobil Honda sudah mulai kembali normal, sehingga mereka dapat lebih cepat memproduksi mobil demi memenuhi permintaan konsumen.
Tidak hanya itu, Honda juga terus melakukan komunikasi dengan dealer maupun konsumen untuk menyesuaikan produksi dan pasokan produk. Dihubungi terpisah, Joshi Prasetya, Strategic Planning Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku, Suzuki belum mendapat informasi terkait keterbatasan suplai komponen dari rekanan supplier menyusul kabar penyetopan ekspor bahan baku semikonduktor oleh China. Dengan demikian, Suzuki belum merasakan adanya dampak dari sentimen tersebut.
Sumber: Kontan