PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menargetkan peningkatan produksi CPO dan biodiesel pada 2023. Manajemen SMAR dalam materi presentasinya menyebutkan produksi kebun sawit ditargetkan tumbuh 3 persen pada 2023 dengan asumsi cuaca yang mendukung.
Alokasi belanja modal tahun 2023 direncanakan sekitar Rp 2 triliun, terutama untuk program peremajaan kembali kebun, peningkatan kapasitas pemrosesan produk bernilai tambah seperti minyak inti sawit, gliserin dan ester, serta peningkatan fasilitas logistik. Pada 2022, penjualan tahun SMAR meningkat 32 persen menjadi Rp75,04 triliun dari Rp57 triliun pada 2021 seiring dengan menguatnya harga pasar CPO dan meningkatnya volume penjualan.
Sejumlah produk hilir sawit SMAR dalam bentuk minyak goreng di antaranya ialah merek Filma dn Kunci Mas. Di sisi lain, SMAR akan memacu bisnis biodiesel. Manajemen SMAR menyebut mendapatkan kuota untuk biodiesel hampir 1 juta kiloliter (kL) pada 2023. Kuota tersebut naik dari 700.000 kiloliter pada 2022.
Corporate Affairs Director SMART Harry Hanawi mengatakan perseroan mendapatkan alokasi biodiesel hampir 1 juta kiloliter pada 2023. Adapun SMART mendapatkan alokasi hingga 700.000 kiloliter pada 2022. Dia mengatakan grup Sinar Mas memiliki kontribusi hingga 9 persen dari suplai nasional untuk biodiesel atau B35. Harry menyebut grup konglomerat itu memiliki kapasitas hingga 1,3 juta kiloliter per tahunnya.
Menurutnya secara nasional Indonesia telah menghemat devisa hingga Rp66 triliun dari impor biodiesel. Sementara konsumsi solar sebelumnya ada biodiesel mencapai 33 juta kiloliter per tahun. Konsumsi solar diperkirakan hanya mencapai 7 juta kiloliter seiring adanya B60 pada 2050.
Sumber: Bisnis