PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) telah mengumumkan laporan konsolidasi auditan tahun buku 2022. Perseroan membukukan total pendapatan Rp9,69 triliun atau naik 17,02 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp8,27 triliun. Kendati demikian, CMNT justru berbalik rugi Rp89,36 miliar dari tahun 2021 yang mencetak laba bersih Rp221,54 miliar.
Direktur Keuangan CMNT Ameesh Anand mengatakan, laba komprehensif tahun 2022 membukukan kinerja yang negatif karena Cemindo mencatat unrealized forex losses sebesar lebih dari Rp550 miliar di tahun buku 2022 yang disebabkan penurunan nilai tukar Rupiah di tahun 2022.
Menurutnya, unrealized forex losses terjadi karena Cemindo memiliki utang dalam dolar Amerika Serikat (USD) dan pencatatan dalam laporan keuangan dinyatakan dalam rupiah. Laba bersih perseroan tergerus juga diakibatkan karena beban penjualan dan distribusi CMNT melonjak 56,68 persen menjadi Rp1,03 triliun dari tahun 2021 sebesar Rp658,54 miliar.
Adapun, kontribusi beban jasa angkut CMNT meningkat dua kali lipat dari Rp381,22 miliar pada 2021 menjadi Rp764,72 miliar pada 2022. Wakil Presiden Direktur Cemindo Vince Erlington Indigo mengatakan, CMNT menghadapi kenaikan biaya energi dan biaya pengangkutan yang tinggi. Kenaikan biaya pengangkutan menyebabkan peningkatan yang tajam atas komponen biaya penjualan dan distribusi dibandingkan tahun 2021.
Sumber: Bisnis