PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,28 miliar pada akhir Juni 2023. Jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut turun 39,66 persen secara year-on-year (yoy) dari posisi sebelumnya Rp15,38 miliar.
Penyusutan laba Bank Raya sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 34,5 persen yoy menjadi Rp233,8 miliar dari Rp357,21 miliar. Pendapatan bunga AGRO tercatat turun 17,79 persen yoy menjadi Rp446,28 miliar. Sementara itu, beban bunga naik 14,44 persen yoy dari Rp185,64 miliar menjadi Rp212,45 miliar pada Juni 2023.
Dari sisi laba operasional Bank Raya mencatatkan pertumbuhan 21,21 persen yoy pada semester I/2023 menjadi Rp126,64 miliar. Setelah dipotong beban pajak tangguhan senilai Rp117,46 miliar, Bank Raya pun membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp9,3 miliar hingga paruh pertama tahun ini.
Di samping itu, dari sisi rasio keuangan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Raya terpantau menebal 2.107 basis poin (bps) dari 25,53 persen pada Juni 2022 menjadi 46,60 persen pada Juni 2023.
Sementara, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat turun 124 bps dari 3,53 persen menjadi 4,77 pada akhir semester I/2023. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) terlihat mengalami perbaikan. NPL gross tercatat 4,35 persen dari 5,96 persen, sedangkan NPL net dari 2,57 persen menjadi 1,75 persen.
Sumber: Bisnis