PT Bank Tabungan Negara (BBTN) melalui 2022 dengan gemilang. Dengan sukses memperbaiki fundamental, melakukan transformasi digital, kembali ke khittah bisnis kredit rumah tapak, dan kini tengah menuntaskan aksi korporasi penerbitan saham baru.
Berbagai upaya tersebut membuat manajemen optimistis terhadap pencapaian kinerja 2022. Aset bank diperkirakan tembus Rp400 triliun, dan laba bersih diestimasi mencapai Rp3 triliun (unaudited), atau di atas konsensus analis sebelumnya dengan prediksi laba bersih Rp2,8 triliun. Salah satu penopang utama laba bersih keberhasilan manajemen menurunkan biaya dana secara signifikan.
Selain mengubah struktur biaya dana, perbaikan fundamental juga dilakukan dengan memperbaiki kualitas kredit. Ada tiga cara dilakukan. Pertama, menjual atau mengalihkan kredit macet senilai Rp1 triliun. Kedua, kembali ke khittah sebagai bank penyalur kredit rumah. Ketiga, mendigitalisasi proses pemberian KPR.
Direktur IT dan Digital BTN Andi Nirworto menuturkan, dana yang dibelanjakan untuk mengembangkan aplikasi supper apps yang rencananya diluncurkan Februari 2023 ini tidak sampai Rp10 miliar. Sedangkan secara keseluruhan, dengan memperhitungkan biaya infrastruktur dan keamanan, kebutuhan dana masih di bawah Rp50 miliar.
Sumber: Emitennews