Emiten Pandu Sjahrir, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengejar target produksi batu bara 3,5 juta ton pada 2023.
Head of Corporate Strategy TBS Energi Utama Nafi Achmad Sentausa menyebutkan target produksi TOBA masih serupa dengan tahun ini. Adapun, tujuan penjualan batu bara TOBA juga masih serupa untuk tahun ini dan 2021, di mana mayoritas ke China, India, dan juga Hong Kong karena pada 2022 sekitar 70 persen ke negara-negara itu.
Sampai dengan kuartal III/2022, TOBA mencatatkan produksi sebanyak 1,9 juta ton, turun 10 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,1 juta ton. Namun demikian, pendapatan TOBA dari pertambangan batu bara naik 65 persen menjadi sebesar US$205,3 juta dari tahun sebelumnya US$124,3 juta. Adapun, Ebitda perseroan naik 230 persen dari US$26,4 juta ke US$87,1 juta.
Terkait positifnya kinerja keuangan yang ditopang dari sisi pertambangan dan penjualan batu bara serta ketenagalistrikan, Wakil Presiden Direktur TBS Pandu Patria Sjahrir mengatakan bahwa hal tersebut akan digunakan untuk berinvestasi kembali di bisnis hijau perusahaan.
Saat ini Perseroan telah memulai tahap konstruksi satu proyek pembangkit listrik tenaga mini-hidro di Lampung dengan kapasitas sebesar 2x3 MW dan akan rampung sesuai target COD PLN di 2024. Perseroan menargetkan proses pembangunan fasilitas perakitan dan manufaktur motor listrik bisa dilakukan di tahun depan.
Sumber: Bisnis