PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah menggarap tiga proyek bersama dengan sejumlah perusahaan asal China. Dua di antaranya diharapkan selesai dan mulai beroperasi pada awal 2026.
Head of Investor Relation INCO Glorinophika menyebutkan Vale Indonesia saat ini memiliki tiga proyek di pipeline-nya. Pertama, di Morowali, Sulawesi Tengah untuk pembangunan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 73.000 ton nikel dengan produk berupa FeNi.
Glori menambahkan perseroan masih menunggu mitra-mitra proyeknya mendapat persetujuan dari Pemerintah China. Setelahnya mereka akan mulai injeksi dana ke perusahaan pelaksana proyeknya PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI) untuk bisa memulai konstruksi.
INCO sejauh ini, lanjutnya, sudah melakukan early works untuk tambang dan pabriknya. Kedua, ada proyek smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang sudah mulai pengerjaan pada November 2022. Proyek ini memiliki kapasitias 120.000 ton dengan produk berupa mixed hydroxide precipitate (MHP) yang bisa menjadi bahan baterai kendaraan listrik. INCO menargetkan kedua proyek ditargetkan selesai di awal 2026.
Sumber: Bisnis