Electricity Generating PCL atau Grup EGCO asal Thailand menjual seluruh sahamnya di tiga pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia kepada Star Energy Group Holdings Pte Ltd, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Nilai transaksi mencapai Rp 7,6 triliun.
Menurut Presiden Grup EGCO Thepparat Theppitak, aksi divestasi saham itu dilakukan melalui anak usahanya, Phoenix Power BV dengan menandatangani perjanjian jual beli saham bersama Star Energy. Grup EGCO sepakat untuk melepas sebanyak 20% saham biasa di Star Energy dan 30,25% saham di Star Phoenix Geothermal JV BV kepada perseroan selaku induk usaha Star Energy.
Mengamati transaksi divestasi itu, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (PUSHEP) Bisman Bachtiar mengatakan bahwa aksi korporasi yang dilakukan BRPT tersebut menarik dan cukup berani, namun visioner.
Dikatakan demikian, karena Bisman melihat bahwa saat ini prospek bisnis panas bumi masih kurang menarik. Apalagi, harga listrik geotermal yang tidak kompetitif dan cenderung lebih mahal. Biarpun begitu, bagi Bisman, bisnis energi selalu menjanjikan terlebih untuk jangka panjang.
Sumber: Investor Daily