PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) optimistis bila ancaman resesi tahun depan tidak terlalu berdampak pada kineria Perseroan.
Edwin Pramana Chief Executive Officer WGSH melihat hal tersebut sebagai peluang untuk masuk ke industri startup mengisi posisi yang ditinggalkan. Alasan korporasi startup lakukan perampingan adalah untuk menjaga agar produktifitas tidak menurun, perseroan bisa mengisi solusi IT di dalamnya. Sebenarnya ini selaras dengan strategi Perseroan juga.
WGSH memiliki tiga jenis model bisnis di antaranya adalah, hubungan klien dan vendor dimana pihaknya menawarkan layanan solusi teknologi. Pada jenis model bisnis ini, WGSH memiliki klien seperti Telkom Group, Kominfo, GoTo, Knowledge and Catalys, hingga sub kontrak dari induk PT Walden Global Service yang menghubungkan pihaknya ke BCA, Alfamart, Nutrifood, LinkAja, KAI, Ajaib, Sinarmas, Telkomsel dan lainnya.
Model bisnis ini berlangsung hingga 2025. Klien yang digandeng dalam bisnis model ini antara lain adalah Pagii/Sandbox dalam berlangganan SaaS bulanan, lalu Techpolitan dalam perdagangan NFT, layanan permodelan game 3D, dan WeGeeks pada komisi tiap transaksi.
Yang terakhir adalah model ekuitas, WGSH menginvestasikan teknologi pada UKM atau menghasilkan ide startup sendiri, mencari mitra eksekutif industri atau pemilik bisnis. Melihat hal tersebut, WGSH tidak menyampaikan target pertumbuhan kinerja tahun 2023. Edwin memaparkan, yang paling penting pihaknya akan menggandeng venture capital sehingga dapat memiliki strategi yang jelas (clear strategy).
Sumber: Kontan