PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (BJTM) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,20 triliun. Tumbuh tipis 1,51% secara year on year (yoy) pada kuartal III-2022. Perolehan ini belum optimal karena proses konsolidasi bisnis perseroan masih berlangsung.
Direktur Utama Bank Jatim (BJTM) Busrul Iman menyampaikan, tahun ini perusahaan fokus memperbaiki sejumlah proses bisnis, mulai dari konsolidasi kebijakan, struktur organisasi, SDM, remunerasi dan lainnya. Termasuk perbaikan kualitas dan kuantitas sisi pemasaran.
Hingga kuartal III-2022, kredit Bank Jatim mencapai Rp 45,97 triliun atau tumbuh 6,83% (yoy). Pertumbuhan dicatatkan dari semua lini, baik itu kredit komersial sebesar 5,89% menjadi Rp 11,75 triliun, kredit konsumer naik 5,05% menjadi Rp 28,50 triliun, dan kredit UMKM meningkat 19,07% menjadi Rp 5,72 triliun.
Dalam hal kualitas aset, kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Jatim secara gross turun dari 4,40% pada kuartal III-2021 menjadi 3,72% pada kuartal III-2022. Sedangkan secara net, NPL hanya mampu turun 4 basis points menjadi 0,99%. Adapun coverage ratio sedikit naik dari 94,01% menjadi 99,89%. Ke depan, kata Busrul, BJTM bisa lebih sehat sehingga mampu bertahan dengan situasi yang diperkirakan lebih sulit.
Sumber: Investor Daily