PT Phapros Tbk (PEHA) menyebut bahwa industri farmasi diuntungkan oleh menggeliatnya industri pariwisata. Hal ini terbukti oleh penjualan obat Antimo buatan Phapros yang meningkat signifikan sepanjang 2022.
Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko mengatakan, pada semester I-2022 lalu, pertumbuhan penjualan Antimo mencapai lebih dari 100% dibandingkan tahun 2021. Kemudian pada akhir kuartal III-2022, Antimo dan produk turunan Phapros yang menyasar segmen travel convenience juga tumbuh di atas 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada 2023 nanti, Phapros akan melakukan berbagai inovasi berbasis riset untuk memproduksi beragam obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dan berpotensi untuk diekspor ke negara-negara lain, termasuk menjadikan commercial excellence, operational excellence, financial excellence, dan digitalisasi sebagai bagian dari strategi lanjutan dari tahun ini.
Sumber: Kontan