PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan pendapatan 15% menjadi Rp 83,39 triliun pada kuartal III 2022. Namun laba bersih HMSP terpangkas 11,71% menjadi Rp 4,90 triliun di sembilan bulan pertama 2022 ini.
Pendapatan HMSP didominasi penjualan di pasar lokal. Terdiri dari penjualan sigaret kretek mesin Rp 55,06 triliun. Penjualan kretek tangan Rp 19,65 triliun dan sigaret putih mesin Rp 7,02 triliun. Kemudian penjualan sigaret putih tangan Rp 603,85 miliar dan sigaret kelembak kemenyan Rp 340,12 miliar. Kontribusi berikutnya datang dari segmen lainnya sebesar Rp 546,04 miliar.
Sementara penjualan ekspor mencapai Rp 159,42 miliar atau naik 41,89%. Sejalan dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan HMSP ikut melonjak 18,58% secara tahunan. Dari posisi Rp 59,78 triliun per kuartal III-2021 menjadi Rp 70,89 triliun. Alhasil, laba kotor HMSP turun 1,80% menjadi Rp 12,50 triliun.
Dengan kenaikan beban penjualan, beban umum dan administrasi serta beban lain-lain, laba sebelum pajak penghasilan HMSP juga ikut merosot. Turun 10% secara tahunan dari Rp 7,10 triliun menjadi Rp 6,39 triliun. Hasil itu membuat bottom line HMSP turut merosot. Laba bersih HMSP pun terpangkas 11,71% menjadi Rp 4,90 triliun di kuartal III 2022.
Sumber: Kontan