Harga minyak kelapa sawit (CPO) masih tertekan, meskipun kembali menguat pada perdagangan Senin (27/3). Meski begitu, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) optimis tertekannya harga tidak berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan.
Sekretaris Perusahaan TAPG Joni Tjeng mengatakan, penurunan harga CPO saat ini sudah diantisipasi manajemen. Sebab, pihaknya melihat penurunan harga CPO lebih dikarenakan faktor eksternal karena adanya koreksi pada harga energi global serta soybean oil yang merupakan kompetitor harga CPO.
Meski begitu, diakuinya penurunan harga CPO global saat ini akan mempengaruhi kinerja TAPG. Apalagi, permintaan luar negeri dan tekanan EU terhadap Indonesia memang sedikit berdampak, ditambah lagi konsumen utama seperti China dan India yang masih memiliki banyak stok vegetable oil sehingga sedikit menurunkan permintaan akan ekspor.
Adapun tahun ini TAPG menargetkan produksi CPO sebanyak 1,04 juta ton. Sementara untuk kontrol biaya dilakukan melalui penggunaan teknologi yang sesuai serta peningkatan berkelanjutan pada proses produksi CPO.
Sumber: Kontan