PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) memperkirakan kinerja pendapatan dan laba pada 2023 tetap berpeluang tumbuh meskipun terdapat risiko inflasi dan resesi. Perseroan membidik EBITDA Rp2,3 triliun pada 2023, lebih tinggi dari posisi tahun lalu.
Direktur Keuangan Matahari Niraj Jain mengatakan inflasi cenderung bergerak moderat dan berpotensi melandai pada 2023. Di sisi lain, perekonomian Indonesia yang ditopang oleh konsumsi domestik memberikan prospek positif karena kenaikan upah minimum.
Meski tidak memerinci besaran pertumbuhan yang dibidik, LPPF menargetkan EBITDA pada 2023 sebesar Rp2,3 triliun. Target itu merefleksikan pertumbuhan 17,34 persen dibandingkan dengan 2022 sebesar Rp1,96 triliun. EBITDA pada 2022 diketahui tumbuh 50,9 persen dibandingkan dengan 2021.
CEO Matahari Terry O'Connor mengemukakan optimismenya terhadap perekonomian Indonesia pada 2023. Meskipun prospek ekonomi suram masih dihadapi kawasan Uni Eropa dan Amerika Serikat, Terry mengatakan terdapat keseimbangan seiring dengan dibukanya perekonomian China.
Sumber: Bisnis