PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) semakin getol berekspansi di sektor hilirisasi nikel. Yang terbaru, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini telah merampungkan akuisisi produsen nikel dalam matte, yakni PT Huaneng Metal Industry (HNMI). Akuisisi 60% saham HNMI oleh MBMA ini berlaku efektif per 31 Mei 2023 dengan total nilai transaksi mencapai US$ 75 juta.
Selain dengan akuisisi, peningkatan kinerja juga dilakukan MMBA dengan membangun pabrik pengolahan alias smelter baru. MBMA tercatat memiliki sejumlah pipeline proyek smelter nikel.
Presiden Direktur MBMA, Devin Antonio Ridwan mengatakan, saat ini MBMA memiliki dua pabrik pengolahan (smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang menghasilkan nickel pig iron (NPI). Dua smelter ini dijalankan oleh PT Cahaya Smelter Indonesia dan PT Bukit Smelter Indonesia. Masing-masing smelter ini memiliki kapasitas 19.000 ton nikel per tahun, yang jika dijumlahkan menjadi 38.000 ton. Ada satu lagi smelter RKEF yang masih dalam tahap konstruksi, dengan kapasitas 50.000 ton.
Diharapkan, smelter ketiga tersebut dapat beroperasi pada tahun ini. MBMA juga berencana membangun pabrik peleburan nikel berteknologi High-Pressure Acid Leach (HPAL), dengan kapasitas masing-masing 120.000 ton, yang dibangun dalam kompleks Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). Pembangunan pabrik ini akan dilakukan dua tahap, dengan operasional tahap pertama sebesar 60.000 ton.
Sumber: Kontan