PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mulai menyesuaikan suku bunga deposito dan kredit valuta asing (valas) usai kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 150 basis poin (bps) pada tahun ini.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengatakan perseroan menyesuaikan suku bunga deposito valas sebesar 5 hingga 30 bps sejak September 2022. Selain deposito, BNI juga menyesuaikan tingkat bunga kredit valas sebesar 1-2% dua, yang efektif mulai berlaku pada 1 Oktober 2022.
Penyesuaian di suku bunga khususnya di suku bunga deposito valas ini memang diperlukan untuk memenuhi tingginya permintaan kredit valas. Namun demikian, bunga deposito dan kredit rupiah belum ada perubahan pada kuartal ketiga. Novita mengatakan, BNI akan meninjau penyesuaian bunga kredit dan deposito Rupiah pada kuartal IV-2022.
Menurut Novita, BNI akan mengambil langkah konservatif dalam menyikapi kenaikan suku bunga acuan BI. Langkah ini diambil BNI guna mendukung perkembangan debitur yang mulai pulih dari dampak pandemi Covid 19 dan menjaga kualitas portfolio pinjaman. Selain itu, BNI terus menyeimbangkan antara margin perusahaan dengan kondisi nasabah.
Novita mengatakan, sekitar 85% dari portofolio pinjaman terdiri dari pinjaman dengan suku bunga floating. Dengan demikian, BNI memiliki fleksibilitas untuk mengelola margin seiring dengan tren kenaikan suku bunga.
Sumber: Katadata