PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih setelah pajak 64% year on year (YoY) menjadi Rp2 triliun di sepanjang 2022. Sering upaya Bank Permata menjaga momentum pertumbuhan aset dan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit serta memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.
Pertumbuhan Laba Bersih ini dikontribusi dari Pendapatan Operasional sebesar Rp11,5 triliun atau tumbuh sebesar 13,2% YoY didukung pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 14,4% YoY.
Meliza M. Rusli, Direktur Utama PermataBank mengatakan, pada 2022 kami memanfaatkan momentum-momentum yang memperkuat posisi PermataBank sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia. Pencapaian dalam ranah digital, penerapan teknologi blockchain, dukungan terhadap presidensi G20 melalui aktivitas B20.
Bank Permata mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 8,8% YoY menjadi sebesar Rp255,1 triliun. Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, dukungan Bank dalam penyaluran kredit kepada masyarakat tumbuh 8,7% YoY menjadi sebesar Rp136,3 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Korporasi dan KPR masing-masing sebesar 10,3% dan 12,6%.
Sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah. Ini dilakukan untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang di tengah-tengah tren kenaikan suku bunga pasar.
Sumber: Kontan