PT Bank Jago Tbk (ARTO) membukukan perolehan laba bersih Rp 41 miliar pada kuartal III/2022. Angka tersebut berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya dimana tercatat rugi. Secara keseluruhan aset Bank Jago per September 2022 mencapai Rp 15,82 triliun. Nilai ini tumbuh 44,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga akhir September 2022, rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) Bank Jago tercatat pada 112%. Sementara pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) berada pada 10,5%. Serta rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 97%.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terutama pada produk tabungan dan giro (CASA) meningkat 422% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5,14 triliun. Sedangkan deposito tumbuh 38% menjadi Rp 2,14 triliun. Adapun, rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71%. Secara keseluruhan DPK yang dihimpun hingga kuartal III mencapai Rp 7,28 triliun atau tumbuh 186% secara yoy.
Kharim juga menjelaskan, saat ini Bank Jago mencatatkan beban bunga dan beban syariah rendah. Adapun total beban Rp 101 miliar per kuartal III atau naik 166% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago tumbuh lebih tinggi meningkat 205% menjadi Rp1,08 triliun.
Sumber: Katadata