PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) berhasil membukukan lompatan laba tahun berjalan sebanyak 242,87% menjadi Rp 2,2 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp Rp 708 juta. Dengan lompatan laba bersih tersebut harga saham MPOW dinilai sudah tergolong murah, karena merefleksikan PE Ratio (TTM) perseroan di level -6,67x.
Perseroan juga mencatatkan gross profit margin sebanyak 26,48% per kuartal I-2023, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 28,75%. Namun laba Kotor tercatat turun -30,62% menjadi Rp 2,18 miliar. Beban keuangan MPOW tercatat sebesar Rp 114 juta dengan total utang hanya Rp 3 miliar, dibandingkan kuartal I-2022 senilai Rp 5 miliar. Dengan demikian, debt to equity ratio (DER) MPOW hanya mencapai 0,03.
Manajemen Megapower menungkap bahwa produksi listrik energi terbarukan masih dikontribusikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) berkapasitas 4,2 MW di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Megapower Makmur (MPOW) berencana mengembangkan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini disiapkan demi mendongkrak porsi penjualan listrik perseroan.
Sumber: Investor Daily