Pemerintah menargetkan restrukturisasi obligasi PT Waskita Karya Tbk (WKST) tuntas pada April 2023, lebih cepat dibandingkan rencana awal Juli. Hal ini dilakukan agar Waskita dapat melanjutkan pengerjaan proyek strategis, seperti penyelesaian proyek tol senilai Rp 12 triliun.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menegaskan, kreditur Waskita baik dari perbankan, dana pensiun, hingga investor ritel harus legowo menerima restrukturisasi Waskita agar perusahaan ini bisa kembali pulih. Seiring dengan itu, manajemen Waskita meminta permohonan penghentian sementara pembayaran bunga (standstill) kepada kreditur dan kepada pemegang obligasi selama maksimal enam bulan ke depan. Hal ini sudah disetujui para pemegang obligasi dalam rapat umum pemegang obligasi.
Tiko memperkirakan, market mechanism terjadi dalam negosiasi ini. Sebab, para pemegang obligasi harus diyakinkan, karena jika Waskita terpaksa membayar obligasi, perseroan berpotensi bangkrut kas habis. Dia menargetkan, April 2023, negosiasi bersama kreditur bisa selesai, lebih cepat dari rencana awal. Sebab, jika negosiasinya ditempuh selama enam bulan, Tiko khawatir pekerjaan mandek terlalu lama dan vendor-vendor tidak terbayar.
Sumber: Investor Daily