PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) awata Blibli, memulai proses penawaran saham perdana (IPO). Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum ini juga membeberkan kinerjanya di semester I 2022. Dari sisi kinerja, Blibli mampu mencatatkan pertumbuhan total processing value (TPV) sebesar 89,29% secara tahunan atau Rp 24,13 triliun pada semester I-2022.
Chief Financial Officer Blilbi Hendry mengatakan, Blibli punya empat segmen dalam pembagian TPV. Pertama, 1P retail. Di sini Blibli menawarkan produk sendiri sehingga Blibli punya kontrol penuh atas harga dan margin. Kedua, 3P retail. Pada segmen ini, Blibli menjalin kerja sama dengan brand principal dan menjual ke pihak ketiga dalam menawarkan produk. Dia bilang, sekitar 50% dari segmen ini berasal dari perjalanan gaya hidup dan perjalanan Tiket.com.
Segmen ketiga, ada institusi. Dan keempat, dari physical stores. Sekadar informasi, segmen physical stores ini baru dimulai pada Maret 2021 dengan membuka toko fisik, baru dilanjutkan akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market. Sementara itu, pada semester pertama tahun ini, Blibli mencatatkan TPV sebesar Rp 24,13 triliun. Nilai itu melesat 89,29% secara tahunan dari Rp 12,75 triliun di semester I-2021.
Hendry menyebutkan, sejak 2019 hingga paruh pertama tahun ini, Blibli telah melakukan efektivitas pemasaran. Rasio biaya pemasaran terhadap TPV turun dari 6% di 2019 menjadi 3,6% pada semester I-2022.
Sumber: Kontan