Manajemen PT Avia Avian Tbk (AVIA) menyampaikan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum berimbas signifikan ke biaya produksi perseroan. Ini karena beberapa bahan baku yang diimpor dari China justru mengalami penurunan harga.
Head of Investor Relations Avia Avian Andreas Timothy menuturkan, berdasarkan data perusahaan, bahan baku impor AVIA punya porsi sekitar 30%-35% dari total biaya cost of goods sold (COGS). Namun demikian, telah terjadi penurunan harga bahan baku yang diimpor dari China, lantaran belum pulihnya pasar dalam negeri China pasca kebijakan ketat lockdown di negara tersebut. Sehingga bisa mengimbangi kenaikan biaya produksi yang terjadi akibat pelemahan rupiah.
Meski begitu, AVIA tetap tetap memonitor margin per produk secara periodik guna memastikan target margin tetap terpenuhi hingga akhir tahun nanti. Adapun, untuk memaksimalkan kinerjanya di sisa tahun ini, Andreas bilang, salah satu fokus perusahaan yakni dengan konsisten menambah pusat distribusi untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya punya target untuk menambah 8-9 pusat distribusi baru setiap tahunnya.
Sumber: Kontan