Sebelum ambil bagian dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli, ada beberapa pertimbangan yang bisa diperhitungkan oleh investor ritel. Salah satunya rencana penggunaan dana.
Chief Executive Officer Praska Putrantyo menilai pergerakan harga saham perusahaan e-commerce yang sudah listing sebelumnya akan menjadi sebuah tantangan dan akan menjadi pertimbangan bagi investor pada IPO Blibli. Seperti yang diketahui pada awal listing saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sempat melesat. Namun hingga hari ini pergerakan kedua saham teknologi itu masih di bawah harga IPO.
Hal lain yang akan menjadi pertimbangan investor adalah rencana penggunaan dana IPO. Adapun sebesar Rp 5 triliun dari dana IPO akan dipakai untuk pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan dan sisanya sebagai modal kerja.
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai pembayaran utang lewat IPO biasanya akan kurang disukai oleh investor. Nah ini tinggal bagaimana Blibli bisa meyakinkan investor atas potensi pertumbuhan ke depannya. Dia meyakini dalam hajatan Blibli kali ini sudah ada pembeli siaga yang siap menyerap. Wawan menghimbau investor ritel untuk berhati-hati dan berpikir panjang sebelum ambil bagian dalam IPO ini.
Sumber: Kontan