PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 25,4 miliar di tahun ini. Anggaran capex tersebut akan digunakan untuk memperlancar produksi dan mengembangkan sistem SAP mesin produksi perusahaan.
Direktur DLTA Ronny Titiheruw menyebut, saat ini seluruh wilayah Indonesia merupakan area potensial bagi penjualan minuman beralkohol. Terlebih, tiap daerah memiliki segmen tersendiri, baik menyasar konsumen di kawasan urban hingga kawasan pariwisata. Namun demikian, pihaknya mencatat jika daerah Bali belum memberikan kontribusi sebesar masa sebelum pandemi Covid-19. DLTA menilai, hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya turis asing untuk memasuki Bali. Tak hanya itu, penutupan beberapa outlet di Bali, juga menyumbang penyebab menurunnya kontribusi penjualan bir di daerah tersebut.
Namun demikian, DLTA yakin tren pertumbuhan akan terus berlanjut mengingat kasus Covid-19 sudah sangat terkendali. Hal ini juga didukung oleh strategi penjualan, seperti efisiensi, yang dilakukan sejak semester II-2022 yang dampaknya terasa hingga kuartal I-2022.
Sumber: Kontan