PT Timah Tbk (TINS) memperkirakan laba bersih tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Prediksi ini dipicu oleh harga timah lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan TINS Fina Eliani menargetkan bottom line yang lebih rendah jika dibandingkan capaian 2022, namun untuk kinerja operasional PT Timah menargetkan lebih tinggi di kisaran 30%-40%. PT Timah telah menyiapkan sejumlah strategi guna untuk menjaga kinerja.
PT Timah akan melakukan optimalisasi produksi, efisiensi di rantai bisnis, dan aktif melakukan optimalisasi pengelolaan aset keuangan. TINS juga menjalin kerja sama dengan dengan sejumlah mitra strategis yang memiliki teknologi mutakhir untuk pengelolaan logam tanah jarang atau rare earth.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar menambahkan, pihaknya telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 950 miliar untuk tahun 2023. TINS terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya secara konsisten melakukan efisiensi dan efektivitas di seluruh rantai bisnis termasuk efisiensi biaya peleburan dengan mengoperasikan smelter baru berteknologi TSL Ausmelt Furnace.
Sumber: Kontan