Roda industri bioskop kembali berputar. Semangat untuk melakukan investasi di industri yang mempertontonkan adu akting ini kembali bermunculan setelah sebelumnya dihajar pagebluk Covid-19 beberapa tahun lalu. Menariknya, apetite ini tidak hanya datang dari pemain lama.
Tahun ini, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengaku sudah dihubungi oleh sebanyak 3 perusahaan yang berencana terjun ke industri ini dan membangun bioskop. Di lain pihak, pemain lama juga seakan tidak mau ketinggalan. Menurut Djonny, pemain-pemain lama juga berniat melakukan ekspansi penambahan layar ataupun bioskop.
Rencana tersebut terutama dijumpai pada pemain-pemain bisnis bioskop independen yang tidak tergabung dalam jaringan bioskop the big three alias Cinema XXI, CGV Indonesia (PT Graha Layar Prima Tbk), dan Cinepolis Cinemas (Cinemaxx Global Pacific).
Gairah untuk memutar investasi di industri bioskop tidak datang ujug-ujug. Djonny mencatat, rata-rata tingkat keterisian bioskop telah meningkat dari semula hanya berkisar 10%-15% saja dari total kapasitas di awal pandemi menjadi sekitar 25%-30% di 2022.
Berdasarkan optimisme Djonny, rata-rata tingkat keterisian bioskop di tahun 2023 berpeluang naik ke level 40%-50% dari kapasitas. Sebagai pembanding, rata-rata tingkat keterisian bioskop sebelum pandemi Covid-19 bisa mencapai 60%.
Sumber: Kontan