PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (BBNI) optimis dalam meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Pada 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan dengan masih berlanjutnya isu geopolitik, perlambatan ekonomi dan tekanan inflasi secara global.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memperkirakan inflasi melandai ke 3,8% setelah meredanya dampak kenaikan harga BBM ke inflasi konsumen. Stabilnya ekonomi domestik ini tentunya akan menjadi katalis pertumbuhan bisnis yang sehat bagi perbankan.
Royke mengutarakan tahun ini perseroan pun telah menyusun rencana bisnis bank dengan indikator kinerja utama berupa pertumbuhan kredit hingga 10%, dengan non performing loan (NPL) gross kurang dari 2,5% di akhir 2023.
BNI gencar melakukan perluasan partnership melalui platform open API dan pengembangan teknologi terkini seperti AI, blockchain, hingga metaverse dalam rangka memperluas ekosistem bisnis dan meningkatkan customer experience.
Perseroan juga fokus pada peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan Fee Based Income (FBI) yang sustain sekaligus meningkatkan ekspansi bisnis terutama ke nasabah top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential banking.
Sumber: Emitennews