PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menyebut pendapatan dari konten free-to-air (FTA) berkontribusi hingga 80 persen dari seluruh pendapatan konsolidasi perseroan.
Direktur SCMA Rusmiyati Djajaseputra mengklaim saluran SCTV dan Indosiar masih menjadi pemimpin pasar dalam pangsa pemirsa. Adapun program yang menjadi unggulan adalah ajang penampilan bakat, dan sinetron yang tayang pada waktu prime time.
Beberapa tayangan prime time unggulan adalah Cinta Setelah Cinta, Tajwid Cinta, dan Takdir Cinta Yang Kupilih. Kemudian beberapa tayangan penampilan bakat yang menjadi unggulan adalah Dangdut Academy dan DKoplo. Meski demikian, Rusmiyati mengatakan adanya penerapan analog switch off (ASO) menjadi kesempatan untuk tumbuhnya TV digital dan meraup pasar penonton yang belum terjangkau melalui televisi TV.
SCMA juga tengah mengembangkan Mentari TV yang targetkan dapat memperoleh masukan dari iklan pada 2023. Adapun platform Vidio mencatatkan pertumbuhan pelanggan hingga 35 persen per semester I/2022.
Saat ini platform Vidio masih memiliki kekuatan dari konten premium olahraga seperti Liga 1, dan FIFA World Cup 2022. Vidio juga masih menjadi pemegang hak siar English Premier League atau Liga Inggris hingga 2025. Selain itu, Vidio juga berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam menghasilkan konten lokal Indonesia melalui Vidio Original Series dan Vidio Sinetron.
Komentar: SCMA emiten media dan hiburan,
membukukan pertumbuhan pendapatannya naik 13%, hal ini dikontribusi oleh pendapatan
FTA (free-to-air) sebesar 80%. Program penampilan bakat dan sinetron masih jadi
unggulan, ditambah adanya penerapan analog switch off jadi kesempatan SCMA
untuk pertumbuhan digital. Ditambah platform Vidio mencetak pertumbuhan pelanggan
hingga 35%, yang terkontribusi dari momentum ajang Piala Dunia.
Sumber: Bisnis