PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memasang target optimistis di bisnis perdagangan karbon. Manajemen berekspektasi pendapatan carbon credit PGEO akan tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun ke depan. Per kuartal pertama 2023, PGEO terpantau belum membukukan pendapatan dari bisnis perdagangan karbon.
Muhammad Taufik, Manager Corporate Communication & Stakeholder Management Pertamina Geothermal Energy mengatakan, sampai saat ini PGEO masih terus melakukan usaha untuk tetap membukukan pendapatan dari segmen carbon credit di tahun 2023. Hal ini dibuktikan dengan telah adanya perjanjian transaksi karbon di Area Lahendong bersama perusahaan induk PGEO, yaitu PT Pertamina Power Indonesia.
Manajemen merinci sejumlah manfaat dengan adanya transaksi karbon dengan PT Pertamina Power Indonesia. Pertama, perdagangan carbon credit sebagai bisnis baru di Indonesia dan Pertamina Group membutuhkan proses administrasi dan waktu yang cukup panjang.
Kedua, PGEO dapat memanfaatkan potensi jaringan Pertamina Power Indonesia yang lebih luas. Dengan dimandatkannya Pertamina Power Indonesia sebagai carbon market aggregator, Pertamina Power Indonesia telah menjaring dan cukup dikenal sebagai perwakilan dari Pertamina Group sebagai pemain dalam bisnis carbon credit trading.
Sumber: Kontan