Salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia, PT Kaltim Prima Coal (KPC), membidik produksi batubara sebesar 53 juta ton di tahun ini. Angka tersebut naik sekitar 8,2% dari produksi tahun 2022.
Poltak Sinaga, General Manager Coal Processing and Handling KPC menambahkan, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini berharap mampu menjual 55 juta ton batubara meski target produksinya 53 juta,. Tambahan volume penjualan dipenuhi dari stok batubara yang tersedia.
Selama ini mayoritas batubara KPC dijual ke pasar ekspor. Sepanjang tahun lalu, misalnya, KPC mengirimkan sekitar 29% batubaranya ke China, 15% ke India, sebanyak 8,5% ke Jepang, Taiwan mengambil porsi 5,8% dan 10,4% lagi ke sejumlah negara lain. Adapun porsi penjualan batubara ke pasar lokal sebesar 31,2% dari total penjualan KPC.
Krisis energi di Eropa akibat terhentinya pasokan gas dari Rusia, sebenarnya memberi peluang pasar bagi KPC. Apalagi permintaan batubara dari kawasan ini juga sedang meningkat. Kendati KPC bakal memacu produksi batubara, manajemen BUMI cenderung konservatif memasang target produksi tahun 2023. Vice President Investor Relations and Chief Economist BUMI Achmad Reza Widjaja mengungkapkan, tahun ini BUMI membidik produksi di kisaran 80 juta ton atau lebih rendah dari target awal produksi tahun lalu yang sebesar 85 juta-90 juta ton. BUMI mengandalkan produksi batubara KPC dan PT Arutmin Indonesia untuk menyokong target tersebut.
Komentar: Kemungkinan terjadinya peningkatan pada penjualan KPC merupakan hal yang baik bagi salah satu pemegang sahamnya yaitu BUMI (25%). Hal yang dapat mendorong pertumbuhan penjualan merupakan perkiraan produksi batu bara yang meningkat serta krisis energi di Eropa yang dapat mendorong kebutuhan batu bara di negara-negara Eropa.
Sumber: Kontan