PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham bernilai jumbo Rp4 triliun di tengah harga sahamnya yang sedang volatil.
Manajemen ADRO menyebutkan, perseroan melakukan buyback saham dengan target maksimal Rp4 triliun. Adapun, buyback saham tersebut akan dilakukan sesuai ketentuan dalam POJK No. 2/2013 dan SEOJK No. 3/2020, yakni jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor, dan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan.
Sebelumnya, ADRO juga pernah melakukan transaksi serupa pada 2022, dengan melakukan pembelian kembali saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi dalam empat kali masa perpanjangan mulai 16 September 2022 sampai dengan 16 Desember 2022.
Pada periode tersebut, ADRO telah melakukan pembelian kembali saham sebesar 1 miliar saham atau 3,13 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Adapun, dengan transaksi ini, ADRO optimistis tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan Perseroan.
Komentar: ADRO akan melakukan buyback
saham sebanyak Rp 4 triliun yang dilakukan pada 15 Febuari 2023 s/d 15 Mei 2023.
Sebelumnya ADRO pernah melakukan buyback saham pada 16 September 2022 s/d 16
Desember 2022 sebanyak 1 miliar saham. Pembelian buyback saham digunakan dari
kas internal, berdasarkan laporan keuangan 9M2022 kas internal sebesar US$ 3 miliar
atau senilai Rp 45 triliun. Dana kas cukup untuk buyback saham. Secara fundamental,
jika emiten melakukan buyback saha, EPS naik karena perhitungan jumlah saham
beredar menurun, saham yang dibuyback masuk ke pos saham treasury. Saham treasury
tidak masuk dalam perhitungan EPS.
Sumber: Bisnis