PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana memperluas kerja sama dengan Taiyuan Iron &Steel Co. Ltd (Tisco) untuk membangun pabrik baja, setelah merampungkan proyek pabrik nikel RKEF di Morowali.
Vale bersama Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai) melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan smelter nikel di Sambalagi. Morowali Sulawesi Tengah.
CEO Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan smelter Sambalagi akan memproduksi 73.000 ton nikel per tahun dan akan mendukung industri baja nirkarat dengan kerja sama Tisco yang punya pasar lebih besar. Proyek dengan total biaya Rp37,5 trilun tersebut akan mencakup penambangan di Blok Bahodopi dan pengoperasian pabrik di Sambalagi dengan teknologi RKEF.
Dengan adanya smelter nikel tersebut, Vale juga akan menyerap banyak tenaga kerja, 12.000-15.000 pada puncaknya untuk konstruksi dan 3.000 pada masa operasi.
Komentar: Usai membangun pabrik nikel di
Morowali, INCO merencanakan membangun pabrik baja dengan bekerja sama dengan
Taiyuan Iron & Steel Co. Ltd (Tisco) yang merupakan perusahaan asal China
yang beroperasi bisnis stainless steel.
Melalui kerja sama ini kepemilikan INCO 49% dan 51% sisanya dimiliki oleh
TISCO. Kerja sama ini memiliki nilai investasi Rp 37,5 triliun. Sumber
pendanaan ditargetkan 70% dari perbankan dan 30% dari setoran modal. Yang akan
memproduksi 73 ribu ton nikel per tahun. Diperkirakan dapat beroperasi pada
akhir 2025.
Sumber: Bisnis