PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mulai mengintegrasikan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS atau Solar PV) untuk mendukung aktivitas operasional tambang.
Dengan demikian, operasional tambang tembaga dan emas terbesar di RI tersebut makin "hijau", untuk mengurangi efek Gas Rumah Kaca (GRK). PLTS atau Solar PV di Amman Mineral berkapasitas 26,8 Megawatt-peak, sudah mulai beroperasi Juni 2022. Inisiatif PLTS tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi CO2 hingga 40.000 ton per tahun.
Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau mengatakan, pemanfaatan PLTS ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memastikan proses produksi yang lebih hijau. Inisiatif ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk mendorong penurunan efek GRK. Praktik pertambangan berkelanjutan ini penting untuk dimulai segera, mengingat produk tembaga yang dihasilkan AMNT merupakan komoditas yang strategis dalam transisi menuju energi berkelanjutan.
Sumber: Kompas