PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) percaya dapat mempertahankan bisnisnya sepanjang 2023.
Direktur Ricky Putra Globalindo Tirta Heru Citra menyampaikan, tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan neto sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut serupa dengan target pertumbuhan penjualan neto RICY pada 2022.
Kinerja RICY bakal terbantu oleh membaiknya daya beli masyarakat selepas berakhirnya pandemi Covid-19. Kebutuhan berbagai produk pakaian pun bakal tetap tinggi sepanjang tahun ini. RICY belum merilis laporan keuangan tahun 2022. RICY sendiri memperkirakan dapat meraih penjualan neto sekitar Rp 1,43 triliun pada 2022 atau tumbuh 10% dibandingkan realisasi penjualan neto pada 2021 lalu yakni sebesar Rp 1,3 triliun.
Hingga kuartal III-2022, RICY mengalami penurunan penjualan neto sebesar 12% year on year (YoY) menjadi Rp 901,94 miliar. Mayoritas penjualan neto RICY berasal dari penjualan pakaian dalam dan benang (spinning) di pasar lokal masing-masing Rp 299,43 miliar dan Rp 254,64 miliar. Sedangkan di pasar ekspor, RICY lebih banyak menjual produk pakaian luar yakni sebanyak Rp 236,16 miliar per kuartal ketiga tahun lalu.
Tirta pun menegaskan, RICY masih akan fokus untuk mengoptimalkan penjualan produk pakaian dalam di pasar domestik pada 2023. Perusahaan ini juga belum memiliki rencana untuk menambah kontribusi penjualannya di pasar ekspor.
Sumber: Kontan