PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan kenaikan net asset value (NAV) atau nilai aset bersih di 2022. NAV Saratoga sebesar Rp 60,9 triliun, meningkat 8% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 56,3 triliun.
Presiden Direktur SRTG Michael William P. Soeryadjaya mengatakan, pertumbuhan NAV yang tetap positif di tengah berbagai tekanan faktor ekonomi sepanjang tahun lalu membuktikan soliditas dari strategi investasi dan kuatnya fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga.
Meski begitu, laba bersih Saratoga justru turun dalam. Laba bersih SRTG tercatat sebesar Rp 4,62 triliun di tahun 2022, merosot 81,43% dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp 24,89 triliun. Anjloknya laba Saratoga disebabkan oleh penurunan keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain. Pos pendapatan ini merosot 84,75% menjadi Rp 3,72 triliun pada tahun lalu dari Rp 24,41 triliun di tahun sebelumnya.
Michael menyampaikan bahwa di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, baik global maupun domestik, pada tahun 2022 Saratoga berhasil memangkas nilai utang menjadi Rp 1,6 triliun atau turun lebih dari 60% dibandingkan tahun 2021. Hal ini juga menyebabkan utang bersih Saratoga berada di posisi yang cukup rendah, yaitu Rp 688 miliar. Menurut dia, Saratoga memiliki ruang yang terbuka lebar untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang sesuai dengan DNA investasi perusahaan.
Sumber: Kontan