PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) mengungkapkan bahwa penurunan permintaan CPO dari luar negeri tidak mempengaruhi kinerjanya. Hal ini dikarenakan penjualan perseroan fokus pada pasar domestik.
Sebagai informasi, Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengatakan saat ini ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) minim lantaran permintaan dari luar negeri turun, sehingga stok menumpuk. Pasokan CPO yang menumpuk itu sebanyak 6,17 juta ton dari seluruh Indonesia. CPO tersebut merupakan pasokan yang siap ekspor dari November 2022 sampai Januari 2023.
Sekretaris Perusahaan Triputra Agro Persada Joni Tjeng, menambahkan saat ini produksi sedang menurun sesuai faktor musiman. Tak hanya itu, pihaknya juga fokus pada kebijakan kelapa sawit dengan mengantisipasi ketersediaan minyak goreng dalam negeri dan mengantisipasi inflasi menjelang lebaran dengan kebijakan DMO 1:6 sejak 1 Januari 2023. Dengan demikian, dia menilai demand dalam negeri diharapkan dapat terpenuhi sebelum memenuhi kebutuhan ekspor.
Sumber: Kontan