PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 10% pada tahun 2023.
Direktur Sido Muncul Leonard mengatakan, target kenaikan kinerja didukung oleh beberapa katalis. Mobilitas sudah semakin naik, pertumbuhan di luar Pulau Jawa, peningkatan di online channel, produk baru, ekspansi ekspor ke Cina dan Vietnam. Untuk mengejar target tersebut, pada tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar. Di mana alokasinya sebagian besar akan digunakan untuk perluasan pabrik.
Adapun, tahun lalu Sido Muncul mencatatkan penjualan Rp 3,86 triliun atau turun dari 2021 sebesar Rp 4,02 trliun. Segmen jamu herbal dan suplemen sebagai penopang utama pendapatan turun 2,24% jadi Rp 2,63 triliun, segmen makanan dan minuman terkoreksi 8,49% jadi Rp 1,09 triliun. Di sisi lain, penjualan segmen farmasi tumbuh 4,3% menjadi Rp 143,04 miliar Sementara laba tahun berjalan pada tahun penuh 2022 berjumlah Rp 1,10 triliun, turun sekitar 12,3% dari posisi 2021 di Rp 1,26 triliun.
Komentar: Kas dan setara kas SIDO pada kuartal 3 tahun 2022 sebesar Rp 923 miliar, melebihi capex yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga hal ini tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan SIDO secara negatif di tahun 2023. Namun, sebelumnya, SIDO menargetkan akan terjadinya pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 15%, sedangkan saat ini turun menjadi 10%. Tetapi angka tersebut masih berada di atas rata-rata pertumbuhannya.
Sumber: Katadata