Volume penjualan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menembus 86,8 miliar batang sepanjang 2022. Angka itu meningkat 4,8 persen daripada 2021 yang mencapai 82,8 miliar batang.
Volume penjualan HMSP sejalan dengan naiknya jumlah rokok yang dijual di pasar Indonesia. Berdasarkan laporan pengendali HMSP, Philip Morris International, total pasar rokok Indonesia pada 2022 menembus 309,6 miliar batang, naik 4,5 persen secara tahunan (year on year/YoY) daripada 2021 yang berada di angka 296,2 miliar batang.
Pangsa pasar HM Sampoerna tercatat tetap bertahan di level 28 persen. Meski demikian, volume yang dijual sepanjang kuartal IV/2022 tercatat turun dibandingkan dengan kuartal IV/2021 sebesar 3,7 persen, dari 22 miliar batang menjadi 21,2 miliar batang.
Pertumbuhan itu tidak lepas dari kenaikan penjualan di semua merek dalam portofolio HMSP. Penjualan merek Sampoerna A tumbuh 6,6 persen secara tahunan, Dji Sam Soe tumbuh 10,7 persen yoy, dan Marlboro tumbuh 10,5 persen.
Namun laba bersih HMSP selama periode ini tercatat turun 11,75 persen menjadi sebesar Rp4,9 triliun. Hingga akhir September 2021, HMSP masih mengantongi laba sebesar Rp5,5 triliun. Angka tersebut juga jauh dari profitabilitas pada periode yang sama di 2019 yang menembus Rp10,20 triliun.
Komentar: Selain penurunan permintaan CPO dari luar negeri, larangan ekspor CPO menuju Uni Eropa juga dapat mempengaruhi pasar dari CPO pada umumnya. Namun, pada kuartal 3 tahun 2022, TAPG mengalami peningkatan pendapatan sebesar 52,27% dengan fokus penjualan pada pasar domestik. Perusahaan antisipasi akan terjadi peningkatan kebutuhan minyak kelapa sawit dalam negeri sehingga hal tersebut bersifat positif bagi kinerja dari TAPG.
Sumber: Bisnis