Penerbitan Surat Utang Korporasi Naik 33,29% di Semester I-2024

2024-07-10 08:06:18 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

JAKARTA, investortrust.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, penerbitan surat utang korporasi pada semester I-2024, naik 33,29% secara year on year (yoy) menjadi Rp 61,29 triliun dari Rp 45,99 triliun pada periode sama tahun lalu.

 

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengatakan, pasar surat utang korporasi sepanjang Januari-Juni tahun ini memang mengalami kondisi yang lebih baik bila dibandingkan paruh pertama 2023.

 

“Karena memang salah satu yang menyebabkan adalah faktor jatuh temponya lebih besar dibandingkan periode sama tahun lalu,” ujar Suhindarto pada Media Forum Pefindo secara virtual, Selasa (9/7/2024).

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1707813270/investortrust-bucket/images/1707813272878.jpg
Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto dalam konferensi pers via virtual, Selasa (13/2/2024). Foto: Investortrust/Sivana ()
Source: Investortrust.id

 

Merujuk sumber data yang sama, jatuh tempo surat utang korporasi pada semester I-2024 mencapai Rp 65,46 triliun atau naik 21,96% dibandingkan jatuh tempo semester I-2023 yang sebesar Rp 53,67 triliun.

 

Suhindarto menambahkan, besarnya nilai jatuh tempo surat utang korporasi tahun ini disebabkan strategi perusahaan dalam melakukan pembiayaan kembali atau refinancing.

 

Pefindo melihat, saat ini terjadi tren penerbitan surat utang dengan tenor-tenor pendek oleh korporasi. Hal ini dilakukan sambil perusahaan menunggu penurunan suku bunga oleh The Fed yang bisa disusul Bank Indonesia (BI).

 

Surat utang tenor pendek diterbitkan dengan harapan suku bunga acuan akan diturunkan akhir tahun ini, kemudian suku bunga tahun depan dapat lebih kecil dari tahun ini.

 

“Sehingga mereka bisa refinance surat utang yang akan jatuh tempo tersebut, dengan surat utang yang kuponnya lebih rendah,” jelas Suhindarto. (CR-10)

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: