Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menanggapi pernyataan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengenai ekspor produk industri padat karya dan padat modal termasuk industri furnitur yang mengalami penurunan demand imbas ketidakstabilan perekonomian global.
Ketidakstabilan perekonomian ini mendera beberapa negara tujuan ekspor industri mebel dan kerajinan seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa dengan melonjaknya inflasi akibat perang Rusia-Ukraina.
Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat menuturkan meskipun penurunan permintaan hanya akan sementara sehingga pihaknya akan mengupayakan industri mebel dan kerajinan agar kembali menjajaki pertumbuhan. Salah satunya dengan berekspansi membuka pasar ekspor baru. Meskipun saat ini Asmindo dan pemerintah tengah mendorong perluasan pasar ke luar negeri, pihaknya tidak akan meninggalkan pasar lama industri ini.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Adi Mahfudz menyebutkan, hingga kini industri padat karya dan padat modal masih belum bisa dipastikan pertumbuhannya pada 2023. Hal ini lantaran inflasi yang menimpa negara adidaya Amerika Serikat serta sederet negara di Eropa yang masih terbayang-bayang kesulitan ekonomi akibat perang Rusia-Ukraina yang belum kunjung usai.
Sumber: Bisnis