Sentimen negatif dinilai masih menyelimuti kinerja emiten BUMN karya hingga akhir 2023. Beberapa sentimen negatif termasuk gagal bayar utang hingga isu kasus korupsi.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Fajar Dwi Alfian mengatakan perkembangan utang dari para BUMN karya seperti PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) patut untuk dicermati karena adanya peningkatan.
Adapun secara keseluruhan para emiten BUMN karya mencatatkan total utang hingga Rp223,7 triliun per kuartal I/2023. Jumlah itu meningkat 3,8 persen jika dibandingkan utang per akhir Desember 2022 sebesar Rp215,5 triliun. Tingginya utang tersebut juga telah menimbulkan sejumlah sentimen negatif seperti beban keuangan yang masih tinggi, sentimen gagal bayar utang, hingga isu korupsi.
Dia juga menyebut performa BUMN karya masih dibebani oleh biaya keuangan seperti utang dan juga bunga maupun kupon. Menurutnya, pasca terjadinya koreksi kinerja signifikan akibat pandemi, BUMN karya tidak siap dengan risiko penerbitan utang yang masif.
Sumber: Bisnis