Industri tekstil sejak pertengahan tahun lalu dalam kondisi lesu karena turunnya permintaan di pasar ekspor.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, baik ekspor maupun impor produk tekstil indonesia mulai mengalami tren kenaikan yang cukup tinggi pascapandemi. Pemerintah menyiapkan berbagai insentif untuk mempertahankan ekonomi di sektor tekstil dan produknya.
Pihaknya melihat potensi pasar yang besar di Industri tekstil seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, daya beli masyarakat dan segmen kelas menengah juga tumbuh secara signifikan. Luhut menyebutkan investasi serta perkembangan ekonomi saat ini tidak tertutup hanya pada bidang hilirisasi, tetapi juga merambah ke bidang industri tekstil.
Imbas dari inflasi tinggi yang membekap pasar tujuan ekspor seperti Amerika dan Eropa. Selain itu, rantai pasok global pun masih terganggu akibat perang Rusia dan Ukraina. Pergantian tahun 2022 ke 2023 pun, menurutnya, belum memberikan prospek cerah bagi industri tekstil. Pelaku industri menilai pada 2023, justru kinerja industri berpotensi lebih kelam.
Sumber: Bisnis