Laba Bersih Unilever (UNVR) Turun 6,78 Persen, Berikut Penyebabnya

2023-02-10 00:00:00 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) cetak laba bersih sebesar Rp 5,36 triliun sepanjang 2022. Realisasi itu turun 6,78% dibandingkan capaian 2021 sebesar Rp 5,75 triliun. Pendapatan UNVR tercatat sebesar Rp 41,21 triliun. Angka itu tumbuh 4,22% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 39,54 triliun.

Segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh menjadi kontributor utama pendapatan dengan mencatatkan pendapatan Rp 27,25 triliun, tumbuh 3,33% YoY. Lalu makanan dan minuman berkontribusi sebesar Rp 13,96 triliun, tumbuh 6,07% YoY.

Harga pokok penjualan dibukukan dengan kenaikan 11,25% menjadi Rp 19,06 triliun. Hal tersebut mengakibatkan laba kotor UNVR turun 2,85% menjadi Rp 19,06 triliun. Pada akhir 2022, jumlah aset UNVR menyusut 3,93% menjadi Rp 18,31 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 19,06 triliun. Rinciannya, jumlah liabilitas turun 2,84% menjadi Rp 14,32 triliun dan jumlah ekuitas turun 7,63% menjadi Rp 3,99 triliun.

Komentar: Sepanjang tahun 2022, UNVR mengalami penurunan pada laba bersih yang disebabkan oleh peningkatan beban pada bahan baku sebesar serta beban iklan dan riset pasar sebesar 8,6%. Salat satu penyebab peningkatan beban tersebut dapat diakibatkan oleh peningkatan CPO yang berupa bahan baku dari produk-produk UNVR (shampoo, sabun, dll). Jika pada tahun 2023,  harga bahan baku menjadi stabil, kinerja keuangan UNVR dapat bersifat lebih positif. Selain itu,  terdapat juga peningkatan pada beban iklan sebesar 39,34%. Penggunaan dana terhadap iklan dapat menjadi hal yang positif pada kegiatan UNVR karena mendorong peningkatan pendapatan, dimana terjadi peningkatan sebesar 4,23% pada tahun 2022 dibandingkan 2021. Namun, penggunaan dana yang terlalu besar untuk melakukan iklan dapat mempengaruhi kinerja keuangan UNVR secara negatif karena akan mempengaruhi laba bersih perusahaan.

Sumber: Kontan

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: