PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memasang target prapenjualan (marketing sales) yang konservatif tahun ini. Emiten properti ini membidik marketing sales sebesar Rp 5 triliun.
Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi mengatakan, target tahun ini mengandalkan dari proyek-proyek eksisting. Meskipun mengandalkan proyek eksisting, SMRA masih akan melanjutkan pengembangan proyek eksisting dengan melakukan akuisisi lahan pada proyek-proyek yang sudah ada. Oleh sebab itu, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp Rp 700 miliar di 2023. Dana tersebut meningkat 11% dari anggaran tahun lalu.
Selain mengandalkan penjualan properti, tahun ini SMRA juga akan mendorong segmen pendapatan berulang. Karenanya, sebagian capex juga dialokasikan untuk properti investasi guna mengembangkan proyek pusat perbelanjaan di Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villaggio di Karawang.
Untuk target kinerja tahun ini Jemmy bilang perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 10%.
Komentar: Pada kuartal 3 tahun 2022, kas dan setara kas SMRA sebesar Rp 3 triliun, lebih besar dari nilai capex SMRA yang ditetapkan di tahun 2023, yaitu Rp 700 miliar. Hal ini berarti kinerja keuangan tidak akan terpengaruh secara negatif oleh penggunaan capex perusahaan. Pada periode yang sama, pendapatan serta laba bersih dari SMRA mengalami peningkatan sebesar 13,5% dan 80,3%. Perusahaan menargetkan pendapatan maupun laba akan meningkat sebesar 10% di tahun ini menggunakan beberapa strategi seperti akuisisi lahan proyek-proyek eksisting.
Sumber: Kontan