PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 1,2 triliun di pertengahan tahun 2023.
Direktur Kepatuhan Bank IBK Indonesia Alexander F. Rori mengungkapkan, IBK Korea akan menjadi pembeli siaga dalam rights issue ini, dengan total pembelian sebesar Rp 1 triliun. Kemudian, sisanya akan ditawarkan kepada masyarakat dengan ketentuan di pasar modal.
Sementara itu, Direktur Utama Bank IBK Indonesia Tbk Chae Jae Young mengatakan, perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 13,81 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Chae Jae Young menambahkan, dana rights issue tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan.
Komentar: Pada kuartal 3 tahun 2022, AGRS memiliki nilai modal inti sebesar Rp 2,9 triliun, di bawah batas modal inti minimal (Rp 3 triliun). AGRS akan melakukan right issue, yaitu aksi korporasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menambah jumlah saham yang beredar di pasar. Dana yang didapatkan dari kegiatan right issue dapat digunakan AGRS untuk meningkatkan modal inti dari perusahaan agar mencapai Rp 3 triliun. Namun, saat ini, masih belum terdapat prospektus yang menyatakan lebih rinci akan kegiatan tersebut sehingga belum dapat diketahui harga pelaksanaan maupun rasio dari kegiatan right issue tersebut.
Sumber: Kontan