PT ABM Investama Tbk (ABMM) terus mengejar pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini. ABMM memproyeksikan bisa mendongkrak pendapatan sebanyak 15%-20% dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan untuk laba bersih, ABMM mengincar kenaikan sekitar 25%. Hanya saja, Direktur ABM Investama Adrian Erlangga memberikan catatan bahwa proyeksi itu berdasarkan asumsi harga komoditas batubara tahun 2023 masih mampu bertahan di level harga seperti tahun 2022.
Adrian belum membeberkan estimasi ABMM terhadap dinamika harga komoditas batubara. Dia hanya menekankan bahwa permintaan batubara bisa meningkat, seiring dengan kebutuhan energi yang ditaksir masih tumbuh pada 2023.
Untuk jasa pertambangan, ABMM akan mengerek naik volume pemindahan lapisan penutup atau overburden removal sekitar 25%. Dibandingkan posisi tahun lalu dengan volume 203 juta bank cubic metre (bcm).
Oleh sebab itu, ABMM menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 200 juta. Jika memakai estimasi kurs saat ini di Rp 15.100 per dolar Amerika Serikat, maka setara dengan Rp 3,02 triliun.
Sumber: Kontan