Kinerja operasional PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) meningkat sepanjang kuartal pertama 2023. Ini terlihat dari kenaikan volume produksi dan penjualan batubara. Volume produksi maupun penjualan ADRO pada kuartal pertama 2023 naik 29%, masing-masing menjadi 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton.
Pasar domestik merupakan tujuan penjualan utama ADRO, dimana penjualan ke pasar Indonesia meliputi 25% total penjualan ADRO sepanjang tiga bulan pertama 2023. China merupakan tujuan ekspor terbesar Adaro pada kuartal pertama 2023, yang sejalan dengan peningkatan permintaan China untuk batubara impor pada periode ini. Adapun porsi ekspor ke China mencapai 19%, dan penjualan ke India sebesar 9%.
Sepanjang periode kuartal pertama 2023, harga jual rata-rata alias average selling price (ADRO) mengalami kenaikan 17%, berkat harga batubara yang tinggi. Kenaikan ASP yang dibarengi dengan kenaikan volume penjualan, berhasil mendongkrak kinerja ADRO.
Perseroan membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,83 miliar, naik 50% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 1,22 miliar. Dari sisi bottomline, emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih US$ 458,04 juta sepanjang kuartal pertama 2023, naik 14,5% secara year-on-year (YoY).
Sumber: Kontan