PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyambut baik pemberian subsidi pembelian kendaraan listrik oleh pemerintah.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto menilai, insentif ini baik untuk mendorong transisi ke kendaraan listrik. Kata Irmanto, hal yang sama pernah dilakukan di beberapa negara untuk mendorong adopsi mobil listrik. Hanya saja, Irmanto tidak bisa memperkirakan sejauh mana dampak subsidi kendaraan listrik ini terhadap kinerja INCO.
Saat ini INCO tercatat memiliki dua mega proyek yang berkaitan dengan hilirisasi nikel. Nikel sendiri merupakan salah satu komponen vital dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Pertama, pabrik pengolahan (smelter) Bahodopi, yang pada Jumat (10/2) kemarin telah dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking). Kedua adalah smelter di Pomalaa. Vale Indonesia dan Zheijang Huayou Cobalt Co., Ltd akan membangun smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk mengolah bijih nikel dari Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Menurut rencana, smelter Pomalaa bakal memiliki kapasitas produksi tahunan 120.000 ton Nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Adapun target produksi nikel matte INCO tahun 2023 akan lebih tinggi dibanding 2022. Ini mengingat tanur 4 yang sudah beroperasi Kembali, setelah sebelumnya mengalami pembangunan ulang (rebuild).
Sumber: Kontan