Pakuwon Jati (PWON) Bukukan Marketing Sales Rp1,5 Triliun Sepanjang 2022

2023-02-07 00:00:00 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) telah membukukan marketing sales sebesar Rp1,5 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut naik sekitar dari capaian Rp1,4 triliun sepanjang 2021. 

Direktur PWON Ivy Wong mengatakan capaian Rp1,5 triliun segmen high rise menyumbang 50 persen, sedangkan sisa 50 persen berasal dari proyek hunian atau landed house. Meski demikian, capaian marketing sales Rp1,5 tersebut masih dibawah target sebesar Rp1,8 triliun.

Ivy juga memproyeksi suku bunga untuk kredit pemilikan rumah (KPR) akan relatif stabil sepanjang 2023. Hal ini lantaran rata-rata bunga KPR disebut turun dalam dua bulan terakhir. Terlebih lagi rata-rata perbankan memperpanjang tenor KPR sehingga konsumen mendapatkan cicilan yang lebih panjang dan lebih terjangkau. Ivy juga memperkirakan penjualan akan melambat memasuki masa kampanye jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ivy mengatakan mengatakan secara tren penjualan jelang Pemilu relatif lambat. Namun, ia mengatakan penjualan juga bergantung pada kandidat Presiden dan kondisi lapangan.

Komentar: Per akhir tahun 2022, PWON mengalami peningkatan pendapatan sebesar 7,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan segmen high rise menyumbang 50% dari seluruh pendapatan, sedangkan 50% lainnya berasal dari proyek. Tetapi penjualan tersebut (Rp 1,5 triliun) masih berada di bawah target (Rp 1,8 triliun). Untuk tahun 2023, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun, namun berdasarkan direktur PWON, penjualan menjelang Pemilu akan relatif lambat. Tetapi penjualan juga akan bergantung pada kandidat Presiden dan kondisi lapangan. Sehingga pertumbuhan yang akan terjadi di tahun ini maupun tahun depan masih belum dapat diprediksi dengan baik.

Sumber: Bisnis

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: