PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) membidik pendapatan Rp 43 miliar tahun ini. Sementara dari sisi bottomline, emiten pendatang baru ini menargetkan laba bersih setelah pajak sebesar 13% sampai 15% dari pendapatan.
Target kinerja ini akan dicapai NAYZ dengan berfokus ke pengembangan pasar serta new channel secara internal seperti akselerasi pasar dengan teknologi. Dalam gelaran initial public offering (IPO), NAYZ melepas sebanyak 510 juta saham atau sebanyak 20% dari total kepemilikan saham setelah penawaran umum, dengan harga penawaran Rp100. Alhasil, NAYZ mengumpulkan dana sebanyak Rp 51 miliar dari aksi korporasi ini.
Selama penawaran umum, NAYZ mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 31,74 kali. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham akan digunakan untuk beberapa kepentingan. Hakim menyebut, saat ini kapasitas terpasang pabrik NAYZ di rentang 800.000 unit sampai 1 juta unit. Setelah pembangunan, pabrik rampung pada 2024, kapasitas produksi bisa bertambang 5 kali sampai 10 kali dari kapasitas saat ini.
Ketiga, sisa dana IPO akan digunakan NAYZ untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional NAYZ.
Komentar: NAYZ merupakan perusahaan yang baru saja IPO di tahun 2023 dengan harga Rp 100 dan memiliki kegiatan usaha di produksi dan distribusi makanan bayi. NAYZ mengalami penurunan harga emiten sebesar 10% di hari listing hingga menjadi Rp 90. Sedangkan dana yang didapatkan dari IPO NAYZ tersebut akan digunankan sebagai modal kerja yang dapat meningkatkan kegiatan usaha dari NAYZ di tahun ini.
Sumber: Kontan